Pengertian RSA
Pada
penelitian ini algoritma kriptografi yang akan digunakan adalah algoritma
kriptografi asimetris
RSA yang ditemukan oleh Ron Rivest, Adi Shamir, dan Leonard Adleman pada tahun
1978 dan RSA merupakan singkatan inisial dari
nama mereka bertiga.RSA digunakan karena merupakan algoritma kriptografi
asimetris yang paling sering digunakan
pada saat ini dikarenakan kehandalannya. Panjang kunci dalam bit dapat diatur,
dengan semakin panjang bit maka semakin sukar
untuk dipecahkan karena sulitnyamemfaktorkan dua bilangan yang sangat besar
tersebut, tetapi juga semakin lama pada proses dekripsinya.
Keamanan algoritma RSA terletak pada sulitnya
memfaktorkan bilangan yang besar menjadi faktor-faktor prima. Pemfaktoran
dilakukan untuk memperoleh kunci pribadi. Selama pemfaktoran bilangan besar
menjadi faktor-faktor prima belum ditemukan algoritma yang mangkus, maka selama
itu pula keamanan algoritma RSA tetap terjamin.
· Besaran-besaran
yang digunakan pada algoritma RSA:
1. p dan q bilangan
prima
(rahasia)
2. r = p × q
(tidak rahasia)
3. f(r) = (p – 1)(q –
1)
(rahasia)
4. PK (kunci
enkripsi)
(tidak rahasia)
5. SK (kunci
dekripsi)
(rahasia)
6. X
(plainteks)
(rahasia)
7. Y
(cipherteks)
(tidak rahasia)
Prosedur Membuat Pasangan Kunci
1. Pilih dua buah bilangan prima
sembarang, p dan q.
2. Hitung r = p × q.
Sebaiknya p ¹ q, sebab jika p = q maka r = p2sehingga p dapat diperoleh dengan menarik akar pangkat dua dari r.
3. Hitung f(r) = (p –
1)(q – 1).
4. Pilih kunci publik, PK,
yang relatif prima terhadap f(r).
5. Bangkitkan kunci rahasia dengan
menggunakan persamaan (5), yaitu SK × PK º 1
(mod f(r)).
Kekuatan dan Keamanan RSA
· Keamanan
algoritma RSA terletak pada tingkat kesulitan dalam
memfaktorkan bilangan non prima menjadi faktor primanya, yang dalam hal
ini r = p ´ q.
· Sekali r berhasil
difaktorkan menjadi p dan q, maka f(r)
= (p– 1) (q – 1) dapat dihitung. Selanjutnya, karena kunci
enkrispiPK diumumkan (tidak rahasia), maka kunci
dekripsi SK dapat dihitung dari persamaan PK × SK º 1
(mod f(r)).
· Penemu
algoritma RSA menyarankan nilai p dan q panjangnya
lebih dari 100 digit. Dengan demikian hasil kali r = p ´ q akan
berukuran lebih dari 200 digit. Menurut Rivest dan kawan-kawan, uasaha untuk
mencari faktor bilangan 200 digit membutuhkan waktu komputasi selama 4 milyar
tahun! (dengan asumsi bahwa algoritma pemfaktoran yang digunakan adalah
algoritma yang tercepat saat ini dan komputer yang dipakai mempunyai kecepatan
1 milidetik).
· Untunglah
algoritma yang paling mangkus untuk memfaktorkan bilangan yang besar belum
ditemukan. Inilah yang membuat algoritma RSA tetap dipakai
hingga saat ini. Selagi belum ditemukan algoritma yang mangkus untuk
memfaktorkan bilangan bulat menjadi faktor primanya, maka algoritma RSA tetap
direkomendasikan untuk menyandikan pesan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar